Pemuda Bijak Bermedia




Pemuda Bijak Bermedia


By Devy Meris Rowanti
Masa muda adalah masa dimana terdapat pertumbuhan yang besar pada fisik, pikiran, dan akal. Hal ini menyebabkan perubahan yang sangat besar pada diri pemuda. Masa muda adalah masa yang berpotensi besar untuk memunculkan syahwat dan nafsu. Pemuda saat ini sangat perlu untuk membatasi diri dan mengekang hawa nafsunya.   
Seiring dengan berkembangnya teknologi yang sangat pesat, hal ini memudahkan siapa saja untuk  mengetahui apa saja yang sedang terjadi di dunia ini. Saat ini, kita dapat dengan mudah mengakses informasi baik dari dalam maupun luar negeri. Semuanya menjadi terbuka dan nampak dengan jelas dihadapan kita. Pemuda saat ini dapat dengan mudah melampiaskan segala keingintahuannya melalui media-media yang ada pada zaman  berteknologi ini. Dunia maya saat ini menjerat kaum muda untuk dapat berkomunikasi bebas dengan siapapun. Tidak ada lagi jarak yang membentang. Pemuda islam saat ini harus waspada dengan kian maraknya kemajuan teknologi komunikasi ini. Pemuda islam harus dapat menggunakan segala kemudahan yang tersedia pada saat ini dengan baik dan bermanfaat.
Jangan menjadi pemuda islam yang lemah dan lengah dalam apapun, terutama pada teknologi. Sehingga dapat dengan mudah terjerumus pada keburukan dalam penggunaan teknologi saat ini. Banyak sekali hal yang merusak moral dan menyebabkan pemuda islam secara tidak langsung melalaikan segala hal yang harus diembannya. Pemuda muslim harus memperhatikan perintah dan larangan yang telah Allah beritakan secara jelas, baik melalui firmannya maupun melalui para utusannya. Ada batasan yang jelas antara kaum adam dan kaum hawa. Perempuan muda islam adalah perempuan dengan harga diri yang harus terjaga kehormatan dan kesuciannya. Dan para lelaki adalah wajib untuk menjaganya. Pemuda pemudi islam harus mampu membatasi dirinya dalam gejolak nafsu dan media pendukung maksiat yang bermunculan pada masa ini. Terutama, pada saat berada dunia yang maya.
Banyak sekali konten dan media yang pasti digunakan pada zaman dimana tidak ada lagi kata ‘ketinggalan informasi’, semua orang dapat memperoleh informasi tanpa harus bersusah payah menemuinya. Banyak aplikasi yang menyugukan konten untuk mengunggah foto atau video dan mempertontonkannya pada semua orang yang ada pada media tersebut. Meskipun hanya dalam bentuk gambar, secara tidak langsung kita memperlihatkan itulah diri kita, itulah muka kita, itulah bentuk tubuh kita, itulah aurat kita. Pemuda islam saat ini harus kembali memikirkan hal yang kebanyakan dianggap sepele tersebut. Aurat bukan untuk dipertontonkan. Jika ada seratus orang yang menjadi teman kita di media sosial, dengan itu kita telah mempertontonkan aurat kita pada seratus orang tersebut. Lalu dimanakah letak perasaan malu kita. Dimana rasa malu yang selama ini agama yang hanif ini telah tanamkan pada generasi muda saat ini. Kita perlu memupuk lagi rasa malu pada diri kita.
Pembagian konten foto dan video, apakah akan mengundang hal buruk pada orang lain atau tidak. Saat ini, para pemuda akan memasang foto yang akan menunjukkan dirinya dengan segala hal yang dianggap hitz dan trendi. Kita melakukan segala hal agar mendapatkan hasil foto yang akan mendapat banyak sanjungan dan terkesan hitz. Memasang foto makanan yang mahal dan lezat agar terlihat keren. Memasang foto diri yang dianggap agar mendapat pujian. Memasang foto dengan barang mewah agar semua orang menginginkannya. Apa tujuan dari hal tersebut. Pemuda islam saat ini, harus mampu mengetahui apa tujuan dan manfaat ketika melakukan suatu hal. Seperti memasang foto di media sosial. Apa dengan memasang foto tersebut, tidak ada orang yang merasa kelaparan atau menginginkan hal yang tidak bisa didapatnya, apakah tidak ada orang yang tersakiti atau justru dapat menyakiti orang lain.  Pertimbangkan hal tersebut. Harus dapat menjadikan foto atau gambar dan video sebagai media dakwah. Dengan memasang gambar yang akan memberitahu pemuda mengenai bab atau tata cara ibadah tertentu sehingga orang lain dapat belajar, menginspirasi orang lain agar mau berubah dan berhijrah, memotivasi pemuda yang lain agar tidak bersedih dan berputus asa. Semua itu adalah ladang amal yang dapat dilakukan pada media teknologi yang dikuasai pemuda saat ini.
Tidak hanya itu, komunikasi via teks maupun via suara saat ini harus dapat dimanfaatkan dengan baik. Sebagai pemuda dengan jiwa perantau, hal ini sangat berguna. Generasi saat ini dapat dengan mudah untuk mengadu kepada siapapun melalui media elektronik saat ini. Banyak hal bermanfaat yang dapat dilakukan seperti bersilaturrahim dengan keluarga yang jauh, memminta bantuan, dan memberikan kabar pada orang lain. Hal ini memudahkan segala pekerjaan kita dengan singkat dan mudah. Namun, tak jarang pemuda saat ini bermesraan dengan pasangan belum halalnya melalui media ini secara tidak langsung. Hanya duduk dan melakukan penggunaan pesan media teks atau chat dan menghabiskan waktunya berjam-jam. Hijrah dari kegiatan merusak masa depan seperti itu sungguh diperlukan oleh pemuda saat ini. Sekarang dapat kita saksikan, seseorang dapat berjam-jam memandangi hp dan melupakan semua kewajibannya. Hal itu akan banyak merugikan pemuda islam saat ini, terutama waktu. Seharusnya kita sudah selesai membaca banyak buku, tapi hal ini tidak akan terjadi karena kita akan fokus pada hp. Seharusnya kita sudah menyelesaikan tugas sekolah, namun tidak. Seharusnya kita sudah dapat menghafal banyak ayat, namun kenyataannya nihil. Seharusnya kita sudah bisa membantu orang tua yang kesusahan, namun orang tua berkeluh kesah saja kita tidak mendengar. Seharusnya pemuda sudah mampu sukses lebih cepat, jika pemuda saat ini bijak menghadapi cepatnya arus teknologi. Pemuda saat ini adalah pemuda yang berperan membawa perubahan, bukan hanya sebagai pemuda penikmat.  

Profil
Devy Meris Rowanti
JEMBER, 21 November 1997
Ilmu Alquran dan Tafsir
Ushuluddin
UIN SUNAN GUNUNG DJATI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik Lagu Hubbana Kholis (Cinta Sejati versi Arab)

Penyebaran islam periode Madinah

Diskusi, Pidato, dean Ceramah